Friday, February 22, 2013

Cara Menetaskan Telur Kura-Kura dan Ternak Kura-Kura Brazil


Sama halnya seperti telur-telur hewan pada umumnya, cara menetaskan telur kura-kura dibutuhkan suhu udara yang cukup hangat. Apabila suhu semakin dingin pastinya telur-telur tersebut akan semakin lama menetas. Begitu pun dengan telur kura-kura yang akan ditetaskan, suhu yang dibutuhkan untuk memenuhi telur kura-kura supaya menetas ialah 27,8° - 29,4°C.

cara menetaskan telur kura-kura brazil, ternak kura-kura brazil
Dengan suhu seperti itu telur kura-kura akan menetas dalam waktu ± 85 hari. Namun apabila suhu kurang hangat bisa mencapai 110 hari, tetapi sebaliknya apabila suhu sesuai dengan yang diinginkan oleh telur kura-kura tersebut, maka telur-telur tersebut akan menetas pada hari ke 65.

Suhu di atas 30,6°C termasuk terlalu tinggi dan batasan suhu terrendah  23,9°C. jadi kita harus menjaga suhu supaya tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Dan yang paling penting untuk melakukan proses inkubasi ini yaitu menjaga kelembaban dan suhu.

Alat-alat yang dibutuhkan untuk proses inkubasi ini, yaitu :
  1. Akuarium yang memuat kapasitas air 10 galon (37,9 liter) atau bisa juga menggunakan tempat/wadah lain  yang berukuran sama. Kenapa menggunakan akuarium ? Karena akuarium bentuknya transparan.
  2. Critter cage atau akuarium plastik yang banyak kita jumpai do took-toko ikan hias. Akuarium ini dilengkapi dengan tutup plastic pada bagian atasnya
  3. Thermometer akuarium 2 buah dan 1 buah pengukur kelembaban.
  4. Sebuah pemanas air yang dilengkapi dengan pengontrol temperature
  5. Substrate, seperti pasir, peat moss, vermiculite, tanah tanaman, aspen bedding, dll.
Selanjutnya setelah peralatan tersebut terkumpul, kita mulai dengan langkah-langkahnya :

1.  Tuangkan air hangat ke dalam akuarium hingga mencapai ketinggian ± 8 cm. kemudian tempatkan alat pemanas air di dasar akuarium. Atur suhu pemmanas pada suhu paling rendah. Tempatkan 1 termometer dalam air agar kita dapat mengetahui suhu air. Kemudian biarkan suhu air menjadi stabil selama 1 atau 2 jam, lalu atur suhu pemanas sampai mencapai suhu stabil antara 26,7°C – 28,9°C.

2.    Masukan substrate pada critter cage hingga mencapai setengah tinggi media. Substrate-nya harus lebab, tetapi tidak telalu basah. Bila menggunakan aspen bedding atau peat moss, kita bisa tempatkan di dalam mangkok selama 15-20 menit agar air dapat menyerap masuk. Sebelum aspen bedding atau peat moss ke dalam critter cage, terlebih dahulu diperas agar tidak terlalu banyak air.

3.    Tempatkan thermometer yang satunya lagi setengah masuk ke dalam substrate. Hal ini supaya kita dapat mengetahui suhu yang didapatkan oleh telur ketika telursudah berada di atas substrate.  Kemudian bentuk substrate tersebut untuk menyimpan telur supaya telur tidak bergeser. Dan jangan menutup telur dengan substrate supaya kita bisa mengamati telur tersebut, busuk atau tidak. Perlu diperhatikan juga letak telur pada media sebelumnya, apabila telur pada mmedia tanah sebelumnya sudah memiliki posisi yang benr maka kita tidak boleh merubahnya ketika di masukan ke tempat incubator, caranya, dengan menandai dengan pensil posisi telur yang berada di bawah tanah supaya tidak keliru. Karena telur yang terganggu karena diputarbalikan akan menyebabkan matinya embrio.

4.    Tempatkan pengukur kelembaban pada bagian atas akuarium

5.    Ketika kita sudah memperoleh suhu stabil pada akuarium, tempatkan critter cage ke dalamnya. Apabila mengapung, gunakan batu atau benda lain supaya tenggelam.

6.    Gunakan penutup berrjaring untuk menutupi bagian atas akuarium. Dan jarring-jaring tersebut tutup kembali dengan busa filter agar menjaga suhu kelembaban tetap stabil.

7.    Untuk menjaga suhu tetap stabil, 1-2 hari sekali kita harus menge cek kedua thermometer tersebut, dan atur suhu heater agar suhu tetap berada pada jangkauan yang diinginkan. Substrate pun harus tetap basah, apabila mengering basahi lagi dan usahakan tidak mengangkat dan tidak mengganggu telur-telurnya.

8.    Apabila ada telur yang keriput (peyot) secepatnya telur tersebut dikeluarkan, hal ini bisa diakibatkan oleh kelembaban pada incubator terlalu rendah. Dan telur yang sudah benar-benar rusak akan mengeriput (peyot) sekali, berwarna hitam, mengecil, dan berbau busuk.

9.    Untuk menjadi acuan keberhasilan proses penetasanan, setiap hari bisa kita catat informasi yang berada di incubator tersebut. Karena informasi tersebut akan menjadi bahan rujukan bagi kita di masa yang akan datang.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Cara Menetaskan Telur Kura-Kura dan Ternak Kura-Kura Brazil

14 comments:

  1. Selamat sore mas Agusna S, saya tertarik dengan tulisan anda untuk cara penetasan telur kura-kura. Kebetulan sekali kura-kura kami saat ini sedang menetaskan telur.
    Mohon kami copas tulisan anda, terima kasih atas kesediaan anda.

    ReplyDelete
    Replies
    1. oh silakan kalau memang berguna untuk ibu, terima kasih atas kunjyngannya...

      Delete
  2. Beli dmana pak substrate nya ?

    ReplyDelete
  3. Selamat sore mas Agusna S,kalau ktelur tidak di ikubasi cuma ditaruh ditanah bisa netas

    ReplyDelete
    Replies
    1. gak bisa pak, yng penting telur tersebut harus tertimbun pasir agar suhunya hangat

      Delete
  4. Salam kompak Pak Agus...
    Kami minta saran...
    Disamping kolam kura kura kami tersedia lahan berpasir dan kami liat telah kura kura tsb lagi menimbum pasir dgn kaki bagiann belakang.
    Apakah kami boleh memeriksa isi timbunan tsb atau apa yg harus kami buat agar penetasan berjalan baik kalau memang kura kura tsb telah bertelur..

    ReplyDelete
  5. Salam kompak Pak Agus...
    Kami minta saran...
    Disamping kolam kura kura kami tersedia lahan berpasir dan kami liat telah kura kura tsb lagi menimbum pasir dgn kaki bagiann belakang.
    Apakah kami boleh memeriksa isi timbunan tsb atau apa yg harus kami buat agar penetasan berjalan baik kalau memang kura kura tsb telah bertelur..

    ReplyDelete
  6. pak minta pemberitahuannya,, gimana cara untuk membedakan jenis kura2 jantan sama yang betina

    ReplyDelete
  7. pak minta pemberitahuannya,, gimana cara untuk membedakan jenis kura2 jantan sama yang betina

    ReplyDelete
  8. Kunci Sukses Memelihara Kura-kura Brazil


    http://www.honbookstore.com/2017/02/kunci-sukses-memelihara-kura-kura-brazil.html

    ReplyDelete
  9. numpang nanya mas, itu klo kura" brazil di kawin silangkan ama kura" ambon bisa ndak?

    ReplyDelete
  10. Siang pak Agus blh tanya saya memiliki kura2 di berikan oleh temen tp cm 1 aja jenisnya betina dan skrg sedang berletur 1 buah apakah kemungkinan bs menetas telurnya soalnya tidak ada pasangannya tks

    ReplyDelete
  11. Terimakasih sangat membantu.pak,,,

    ReplyDelete
  12. Terimakasih sangat membantu.pak,,,

    ReplyDelete